Palangka Raya (Humas) Sebagai salah satu upaya penerapan Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Pemerintah, serta memberikan gambaran dasar dalam implementasinya ke peserta didik Sekolah Dasar (SD), Bidang Bimas Katolik Kanwil Kemenag Kalteng menyelenggarakan Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik tingkat Dasar se-Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2023 di Aula Hotel Batu Suli Internasional, Kamis (20/07/2023).
Kakanwil Kemenag Kalteng, H. Noor Fahmi didampingi Plt. Pembimas Katolik, Mimi hadir memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan secara langsung yang diikuti oleh sebanyak 40 Guru Agama Katolik tersebut.
Dalam laporannya, Mimi menyampaikan kegiatan yang dilaksanakan masih seputar pengenalan dan implementasi Kurikulum Merdeka di hadapan para pengajar yang hadir.
Kegiatan yang dilaksanakan dari tanggal 20 s/d 22 Juli 2023 tersebut mengundang narasumber dari pihak Keuskupan Palangka Raya dan juga Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Tengah.
Dirinya berharap, agar waktu selama 3 hari ini menjadi kesempatan bagi para Guru untuk bisa mengupgrade dan menyerap ilmu sebaik mungkin dari yang diberikan oleh pemateri.
Pada sambutan Kakanwil Kemenag Kalteng, H. Noor Fahmi sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan. Keteladanan yang dimiliki oleh seorang guru kepada peserta didik sangat perlu mengingat dasar dalam pendidikan sangat begitu penting.
Dikatakannya, anak – anak itu sangat mudah bosan dalam belajar jika tidak diimbangi dengan inovasi mengajar yang baik dari guru.
“Praktik lebih mendalami bagi siswa ketimbang teori. Teori penting, namun lebih penting lagi jika langsung dipraktikan agar langsung mengena ke peserta didik” terang Kakanwil.
“Buatlah suasana dalam kelas itu menjadi lebih hidup, jangan sampai kewalahan karena persiapan bahan dan referensi yang kurang” tambahnya.
Kakanwil juga mengingatkan sebagai seorang guru harus mempunyai wibawa yang baik dihadapan muridnya.
“Guru yang baik, adalah guru yang pada saat tidak hadir atau tidak bisa mengajar, namun dicari cari keberadaannya oleh siswa. Ini menandakan peserta didik begitu mendambakan gurunya ketika mengajar” ungkap Kakanwil mengakhiri sambutannya.(fia/rls)